top of page
Logo ToPS outline PUTIH.png

HAI SION, ELOHIMMU ITU RAJA!

"Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik"

Setiap renungan yang tertulis disini adalah sebuah catatan cinta dari Tuhan (Love Notes), sebuah kesaksian bahwa Roh Kudus masih terus menopang dan mengajar anak-anak-Nya baik di masa lalu, maupun masa sekarang dan seterusnya.

Firman Tuhan katakan Tuhan tidak memberikan roh ketakutan loh...

2 Timotius 1:7 (TB) Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Jadi kenapa kita sering kali ada perasaan takut, dan ternyata sebabnya karena... kita kurang percaya


Saudara pasti pernah atau sering mendengar kisah tentang Petrus yang berjalan di atas air bukan? Setelah Petrus melangkah dan di tengah perjalanan, Petrus merasakan tiupan angin. Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam (Matius 14:22-33)


Kisah Petrus tersebut sering kali dialami oleh anak-anak Tuhan. Kita percaya ada Tuhan Yesus, tapi dalam perjalanan hidup kita meresponi Tuhan sering kali hembusan angin seperti : fakta-fakta yang menggoyahkan iman, intimidasi, tekanan hidup, penolakan dan banyak lagi; membuat kita takut dan akhirnya mulai tenggelam pada rasa terpuruk atau terluka atau mundur dari iman atau mengasihani diri.


Dan hal itu semua disebabkan karena kita kurang percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan selalu ada buat kita.


Bagaimana mengatasi rasa takut?

  1. Menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat dan jangan pernah menyangkal Dia. Menerima Tuhan Yesus artinya hidup sesuai Firman Tuhan. Sering kali dalam menjalani hidup kita diperhadapkan pada banyak benturan yang membuat kita takut dan kuatir yang akhirnya membuat kita mengeluh, kecewa, marah dan ingin mundur, tapi saat kita mau menghidupi Firman maka kita akan dimampukan untuk tetap bersyukur dan memperkatakan Firman bahwa burung pipit saja Tuhan pelihara masakan kita dibiarkannya.

  2. Jangan fokus pada hal-hal kedagingan terus, artinya jangan memusingkan perkara-perkara penghidupan.

  3. Jangan malu bersaksi tentang Tuhan artinya ketika kita hidup dalam Firman-Nya sekali pun ditolak, ditinggalkan teman bahkan keluarga, tetap setia hidupi Firman, sehingga ketika Firman kita hidupi orang melihat Yesus sungguh ada di dalam kita.


Tuhan Yesus memberkati.

Diperbarui: 28 Mar


Seperti Firman berkata :

1 Yohanes 4:20-21(TB) “Jikalau seseorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia juga mengasihi saudaranya.”

Shalom saudara-saudara, sudahkah saudara mengasihi Tuhan Yesus yang adalah Abba Bapa kita, yang sudah lebih dahulu mengasihi kita? Seperti apa menurut saudara mengasihi Tuhan, dalam kehidupan sehari hari?


Dalam kehidupan nyata - pada kenyataannya, kita berhadapan dengan lingkungan yang dipenuhi dengan orang-orang dari berbagai kalangan, ada yang hidupnya berlebihan, ada yang sekedar cukup, bahkan ada yang hidupnya serba kekurangan, sehingga mungkin dalam kesusahannya, ia mencuri, bahkan membohongi, atau menipu kita untuk meminta bantuan. Bagaimana sikap kita menghadapi mereka? Adakah jatuh kasihan dan menolongnya, menghakimi dengan mempersalahkan keadaan/kondisinya, membencinya karena mungkin dengan kehidupannya terus menyusahkan saudara dan tidak memberi faedah buat saudara, atau bahkan menutup pintu untuk bertemu?


Sikap seperti menghakimi, membenci, bahkan menutup pintu terhadap kesusahan orang lain tidaklah boleh kita lakukan saudara, karena kasih itu juga memberi ketika kita melihat orang susah. Justru disaat kita bisa menolong orang yang hidup dalam kesusahan artinya kita sedang melakukannya untuk menyenangkan dan mengasihi Tuhan, dan ketika kita menolong orang yang berbuat salah - dengan meluruskan sesuai Kebenaran Firman, artinya kita berkesempatan untuk membimbingnya supaya tidak berbuat jahat dalam kesusahannya dan bertobat, seperti Firman berkata :


Galatia 6:1-2(TB) Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

Mari kita belajar mengasihi saudara kita, yang menurut kita mungkin kurang baik keadaannya atau kurang elok perbuatannya. Dengan menerima kelemahannya bukan untuk menghakimi bahkan membenci, tapi memberi tempat untuk menerima apa adanya kondisinya dengan harapan saudara kita bisa merasakan Kasih Tuhan lewat sikap kita dan bagian kita memberi dukungan, mendoakan, bahkan menasehati serta membimbingnya untuk meninggalkan perbuatannya yang tidak elok tersebut. Seperti kita pun telah menerima kebaikan Tuhan lewat pengorbanan-Nya dikayu salib.


1 Yohanes 4:19(TB) Kita mengasihi, karena Allah lebih dulu mengasihi kita.


Diperbarui: 25 Mar



Mazmur 34:8(TB) (34-9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Tuhan memberikan kita indera pengecap atau lidah tentu ada maksudnya, selain untuk membantu mencerna makanan, lidah juga memiliki fungsi lain seperti membantu menjaga kelembaban mulut, membantu manusia berbicara, sebagai indikator tubuh, mengirimkan pesan ke otak, dan lain-lain. Lidah memiliki kepekaan secara spesifik pada 5 jenis rasa yaitu pahit, asam, umami (rasa gurih), manis dan asin.


Lalu apa hubungan setiap rasa dengan Firman di atas? Mengapa pemazmur berkata untuk kita mengecap kebaikan Tuhan. Bagaimana caranya? Apakah kebaikan Tuhan itu sama dengan makanan sehingga bisa dirasakan dengan indera pengecap? Tentu saja bukan saudara, apa yang pemazmur tulis adalah suatu kata kiasan yang menggambarkan berbagai rasa yang pemazmur ingin kita mengerti dari kebaikan Tuhan:

Rasa Asin
Matius 5:13(TB) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Sebagai orang percaya dan murid-murid Tuhan Yesus, sudah sewajarnya dan seharusnya kita memberikan dampak yang positif di tengah-tengah dunia yang jahat ini. Tidak menjadi serupa dengan dunia, tetapi tetap berani tampil beda dengan berjalan sesuai dengan Kebenaran Firman. Seperti Yesus yang tetap berjalan mengikuti kehendak Bapa walau dunia tidak menerima-Nya.


Rasa Manis
Mazmur 119:103-104(TB) Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

Firman Tuhan itu sekalipun memberikan banyak batasan dan larangan bagi hal-hal kedagingan tetapi batasan dan larangan tersebut sesungguhnya adalah untuk kebaikan kita dan sedang membawa kita pada suatu akhir yang surgawi. Betapa manis janji yang Tuhan berikan bagi kita yaitu hidup kekal bersama-Nya.


Rasa Asam dan pahit
Matius 27:34(TB) Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.

Rasa asam dari anggur melambangkan hati manusia yang tidak bersih sehingga menghasilkan perbuatan-perbuatan dosa dan ini dicampur bersama dengan empedu yang bersifat basa dan pahit untuk menghasilkan efek seperti painkiller(obat penahan rasa sakit). Kita dapat mengingat ketika Tuhan Yesus hanya mengecap sedikit campuran ini, tapi Ia tidak mau meminumnya karena tidak mau dipermudah dalam menanggung dosa manusia. Tuhan Yesus tetap ingin menyelesaikan tugas-Nya secara penuh dengan tetap memandang kepada Bapa.


Dalam mengikut Yesus seringkali rasa pahit dan asam harus kita alami, tapi selama kita menjalaninya dalam Kebenaran Kristus maka hal tersebut tidak akan membahayakan kita, tetapi kita tidak boleh meminumnya, dalam artian, kita tidak boleh membiasakan diri untuk tenggelam dalam pahit dan asam kehidupan sampai-sampai kita pada akhirnya menjadi lupa akan kebaikan Tuhan dan menjadi mati rasa. Kita harus ingat bahwa penderitaan yang harus kita tanggung dalam melawan daging dan dosa sesungguhnya hanya pencobaan-pencobaan biasa.



Rasa umami

Uniknya, campuran dari 4 rasa: asin, manis, asam dan pahit, akan menghasilkan citarasa umami. Dan citarasa umami hanya bisa kita kecap dengan benar saat kita belajar langsung pada Tuhan Yesus yang sudah berhasil mengalahkan dosa dan maut, yang sudah bangkit dan menang lalu naik ke Surga dan akan segera datang kembali untuk menjemput kita semua.


Matius 11:29-30(TB) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Rasa umami akan kita dapatkan saat kita bisa tunduk dan bekerjasama dengan Tuhan. Caranya adalah melibatkan Roh Kudus sebagai Guru yang Agung yang akan mengajar, menuntun dan menginsafkan dari dosa. Dalam perjalanan hidup kita bersama Tuhan akan penuh dengan kejutan-kejutan. Kita mengalami tekanan persoalan berat tapi tidak menjadi lemah dan kuatir sebab ada pengharapan dan pertolongan dalam Tuhan, belum lagi mujizat-mujizat yang Tuhan berikan dalam hidup akan membuat kita terkagum-kagum akan campur tangan-Nya dan damai sejahtera Tuhan tidak pernah hilang dalam hati kita.

Yohanes 7:38(TB) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Tetaplah semangat dan jangan menyerah sampai berbagai rasa tersebut bisa kita dapatkan bersama dengan Tuhan dan percayalah bahwa Kebaikan Tuhan itu tidak ada bandingannya. Tuhan Yesus memberkati.



----

Daftar untuk menerima email warta

Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati!

  • Youtube
  • Facebook
  • Instagram
  • Whatsapp

© 2023 by Tabernacle of Prayer and Sacrifice Powered and secured by Wix

bottom of page