
Yohanes 14:27(TB) Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Saudara-saudara, damai sejahtera bukan hasil usaha kita, tetapi Firman di atas jelas mengatakan itu pemberian Tuhan, artinya dunia tidak bisa memberi kita damai sejahtera, dan tidak ada sumber yang lain selain Tuhan Yesus yang adalah Kristus, Sang Raja Damai. Jadi damai sejahtera tidak bisa dicari dan didapatkan melalui sesama manusia, harta, status sosial, atau pun jabatan.
Pernah tidak saudara melihat justru orang yang banyak hartanya malah hidupnya tidak tenang, karena bingung dimana dia harus menyimpan hartanya dan takut jika hartanya sampai dicuri. Atau ketika diperhadapkan dengan masalah membayar pajak, sekali pun banyak hartanya, tapi karena tidak mau rugi maka berusaha untuk mengurangi kewajiban pajak dengan melakukan pembukuan ganda, sehingga laporan kepada pemerintah bukanlah keuntungan yang sesungguhnya atau bahkan melaporkan bahwa usahanya mengalami kerugian. Perbuatan kebenarankah semua ini saudara? Padahal Firman Tuhan mengajarkan untuk kita membayar kepada pemerintah apa yang menjadi kewajiban kita. Dan damai sejahtera justru menjauh karena sekarang orang tersebut harus berhati-hati jangan sampai ia ketahuan berbohong.
Atau mungkin ketika saudara menghadapi masalah, saudara mencari hamba Tuhan ataupun orang pinter, yang akhirnya bukan jalan keluar dari masalah yang saudara dapatkan, malah semakin besar masalahnya sampai-sampai saudara merasa kecewa. Akhirnya mengeluh "kok aku sudah datang kepada hamba Tuhan tapi malah begini?", dan mempersalahkan Tuhan. Kalau sudah begini siapa yang salah saudara?
Firman Tuhan berkata carilah dahulu Kerajaan dan Kebenaran-Nya maka semua akan ditambahkan kepadamu, dan juga:
Yesaya 32:17(TB) Di mana ada kebenaran disitu akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya.
Apa kebenaran menurut saudara? Kebenaran hanya satu, yaitu Yesus Kristus Tuhan yang adalah Firman itu sendiri. Jadi dimana perintah-perintah Tuhan diindahkan dan dijadikan standar dan gaya hidup, disitulah kebenaran itu bisa dikatakan ada dan tertanam sehingga damai sejahtera bisa tumbuh, dan pada akhirnya kita akan memiliki ketenangan, dan ketentraman. Jadi bukan karena saudara punya segalanya atau memiliki harta dunia bahkan punya status yang diakui dunia, tetapi harus ada kebenaran dimana saudara mau damai tersebut tumbuh.
Ketika apapun yang saudara kerjakan , lakukan atau pikirkan ada di dalam kebenaran firman-Nya, saudara akan memperoleh damai sejahtera, tidak ada kegelisahan atau ketakutan melainkan saudara akan dibuat tenang dan tentram, selama-lamanya, dan semua itu saudara tidak akan benar-benar dapatkan dari dunia ini. Mungkin kita seolah mendapat kesukaan, damai, kebahagiaan dari hiburan, teman, ataupun benda-benda di dunia ini, tetapi itu semua hanya semu dan bukan yang sejati. Karena sumber DAMAI YANG SEJATI nya hanya satu yaitu Firman yang adalah Kebenaran yaitu Yesus Kristus Tuhan, HaleluYa.
Tuhan Yesus memberkati.
- 10 Des 2024

Yohanes 11:15(TB) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
Saudara tentu pernah mendengar kisah tentang Lazarus yang dibangkitkan dari kematian. Jika saudara membaca secara lengkap kisah tersebut, saudara akan mendapati bahwa Tuhan Yesus dengan sengaja menunda perjalanannya ke rumah Lazarus. Tetapi ternyata hal tersebut dilakukan bukan karena Tuhan Yesus tidak mengasihi mereka, tetapi karena Tuhan Yesus punya maksud tertentu.
Dalam perjalanan hidup kita untuk beriman kepada Tuhan seringkali kita juga harus mengalami hal yang kurang lebih sama dengan Maria, Marta, Lazarus dan murid-murid. Kita seringkali salah mengerti bahwa Tuhan dengan sengaja menunda-nunda pertolongan-Nya untuk kita. Bahkan tidak sedikit dari kita yang seringkali mempersalahkan Tuhan akibat penundaan tersebut.
Tuhan Yesus sengaja menunda datang kepada Lazarus yang sedang sakit karena Ia sabar menanti waktu Bapa. Bapa tahu bahwa ada orang-orang yang setia dan menantikan pertolongan-Nya, namun belum sepenuhnya mengerti akan kuasa Tuhan yang sanggup membangkitkan. Tuhan Yesus juga mengetahui bahwa kesedihan yang menguasai hati mereka membuat Maria dan Marta tidak bisa melihat perkara ajaib yang Tuhan rencanakan, namun ia lagi-lagi tetap sabar untuk turut kehendak Bapa. Sehingga ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian dan bukan sekedar disembuhkan dari sakit, maka hal tersebut menjadi suatu kesaksian yang menyelamatkan lebih banyak jiwa.
Saudara, setiap kisah yang tertulis di dalam Alkitab adalah gambaran nyata respon umat Tuhan, sehingga setiap hal bisa kita jadikan panduan untuk kita belajar menjadi lebih baik. Dalam kisah Lazarus kita dapat menemukan bahwa, buah kesabaran memiliki faedah yang sangat besar. Karena dengan bersabar kita akan dapat melihat kuasa dan kekuatan Tuhan yang lebih besar daripada apa yang kita pernah mengerti. Kita juga dapat belajar memiliki kesabaran seperti Yesus, yang tetap tenang dan percaya walau Ia dihadapkan dengan orang-orang yang sedang emosi, karena ketika kita percaya kepada Tuhan dan mengijinkan Tuhan tinggal dan berdaulat atas kita, maka kita akan sabar menanti jawaban Tuhan sesuai dengan waktu-Nya
Mari kita belajar untuk bisa menghasilkan buah kesabaran dengan menanggalkan segala perasaan dan pikiran-pikiran yang tidak membawa kebenaran Surgawi ke dalam hidup kita maupun yang tidak memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati!
- 22 Okt 2024

Saudara, salah satu nasihat yang dapat kita temukan dalam kitab Korintus adalah:
1 Korintus 16:13 (TB) Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
Firman di atas menasehatkan kepada kita untuk berjaga-jaga, yaitu tetap waspada dalam segala situasi, berdiri dengan teguh dalam iman, yang artinya setia dan mengambil respon benar sesuai Kebenaran Firman dalam segala situasi agar kita bisa tetap ada di jalan Kebenaran.
Ayat tersebut kemudian dilanjutkan dengan nasihat agar bersikap sebagai laki-laki, dan tetap kuat. Lho kan tidak semua kita adalah laki-laki? Bagaimana maksudnya? Dan apa hubungannya bersikap sebagai laki-laki dengan berjaga-jaga dan berdiri teguh dalam iman?
Laki-laki yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus disini adalah pria yang dewasa dengan segala tanggung jawabnya. Sikap seorang laki-laki sejati bukanlah seperti karakter pangeran di negeri dongeng dalam cerita-cerita fiksi seperti buatan Disney, atau seperti tokoh utama pria dalam drama-drama romantis korea ataupun seperti jagoan dalam film-film laga.
Kita dapat menganalogikan bersikap sebagai laki-laki dengan melihat kepada kehidupan Tuhan Yesus. Dia adalah gambaran laki-laki sejati, yaitu seseorang yang memiliki karakter kuat menghadapi berbagai tantangan kehidupan, pribadi yang tidak mudah diprovokasi keluar dari Firman oleh keadaan apa pun, selalu tenang, penuh hikmat, penuh belas kasih, setia, santun, sabar, tegas, tidak mudah marah, adil, cinta Tuhan, fokus, mengutamakan kehendak Bapa lebih dari kehendak pribadi, bahkan sampai berkorban nyawa untuk menebus umat manusia sehingga terlepas dari kuk dosa, dan masih banyak lagi teladan yang dapat kita temukan dalam pribadiNya.
Nasehat ini sesungguhnya mengajak kita semua untuk bisa belajar dan meneladani Tuhan Yesus dalam hidup kita di bumi ini, karena sekalipun Tuhan Yesus adalah 100% manusia daging saat ada di dunia, namun dalam hidupnya Tuhan Yesus tidak pernah mengijinkan keinginan daging berkuasa dalam dirinya.
Ini jugalah yang artinya berjaga-jaga dan berdiri teguh dalam iman, keduanya adalah bagian dari bersikap sebagai laki-laki dewasa dan tetap kuat.
Dapat kita lihat, sebelum memulai pelayanan, Tuhan Yesus berpuasa 40 hari di padang gurun dengan tujuan mematikan seluruh kedagingannya dan mengijinkan Bapa-Nya berkuasa penuh atas hidup-Nya. Setiap selesai melayani, Tuhan Yesus juga selalu menyingkir naik ke bukit atau tempat sunyi untuk kembali mengijinkan Bapa-Nya memenuhi hidup-Nya. Ia memiliki suatu respon yang tidak mengijinkan pengaruh luar masuk mempengaruhi apa yang ada di dalam, namun memilih untuk tetap terkoneksi dengan Roh Kudus untuk memberikan arahan tunggal dalam setiap keadaan, seperti seorang prajurit yang taat pada komandannya, dan laki-laki dewasa juga adalah sebuah syarat awal untuk menjadi seorang prajurit
Hal tersebut bukan hal mudah jika kita tidak memiliki komitmen dan konsistensi untuk menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan. Ketika kita sungguh-sungguh berusaha maka Tuhan sendiri yang akan memberikan kemampuan untuk kita seperti ayat Firman berikut :
Matius 7-8(TB) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Jangan salah kaprah saudara, banyak orang menggunakan ayat tersebut untuk meminta hal-hal yang memuaskan kedagingan seperti kekayaan, jodoh, kesuksesan, keberhasilan dan banyak lagi. Tetapi ayat tersebut sesungguhnya sedang berbicara tentang Roh Kudus. Ketika kita meminta untuk Roh Kudus masuk dan memegang kendali penuh atas kita, maka Tuhan akan dengan senang hati memberikan hikmat, tuntunan, arahan, nasehat dan banyak lagi.
Raja Salomo tidak meminta kekayaan, atau popularitas tapi meminta hikmat dari Tuhan dan itulah sebabnya Raja Salomo menjadi satu-satunya raja Israel yang paling kaya dan disegani banyak orang. Seorang laki-laki sejati yang dewasa tidak akan pernah egois dengan memaksakan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhannya sebagai sesuatu hal utama yang selalu harus dipenuhi dan dituruti melainkan mengambil sikap yang tetap tenang, mau mengalah dan berhati-hati dalam mengambil keputusan, serta tidak kompromi pada kejahatan.
Ketika kita mengerti bahwa Tuhan lebih berharga dari segala yang dunia tawarkan maka kita akan mendapatkan Sumber dari segala kelimpahan. Jadi janganlah kita salah memilih dan mengambil keputusan walaupun ada banyak tantangan dalam hidup. Sebagai contoh : hanya karena tekanan ekonomi, maka seseorang dengan mudah melakukan transaksi ilegal atau berpindah keyakinan dengan melakukan hal-hal klenik untuk memperkaya diri. Ada juga orang yang karena takut tidak mendapatkan pasangan sampai harus memilih pasangan yang tidak seiman dengan alasan sudah menemukan kecocokan atau cinta tanpa memegang Kebenaran Firman untuk berdiri teguh dalam iman.
Saudara, ingatlah selalu bahwa Tuhan sudah menebus kita dan memanggil kita menjadi umat pilihan-Nya dengan harga yang sangat mahal. Bahkan sebagai umat Tuhan, sedari kita kecil atau saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hidup, kita selalu diperkenalkan bahwa Tuhan Yesus adalah Pribadi yang sangat baik. Tapi bagaimana dengan kita sebagai umat-Nya? Adakah kita mau meneladani Kebaikan-Nya yang dengan rela berkorban nyawa untuk menebus umat manusia sehingga terlepas dari kuk dosa? Adakah kita mau berkorban melepaskan segala keinginan kita demi Kebenaran-Nya?
Janganlah hanya karena hal-hal soal kehidupan kita melepaskan iman keselamatan kita dan berpindah kepada iman yang lain. Mari kita berjaga-jaga dan berwaspada, jangan hanya karena kesenangan sesaat kita kehilangan janji untuk masuk dalam kekekalan yang Tuhan telah janjikan. Mari kita bersikap sebagai laki-laki dan tetap kuat. Tuhan Yesus memberkati.
Â