top of page

Bersikaplah Sebagai Laki-Laki

  • M3S
  • 22 Okt 2024
  • 3 menit membaca


Saudara, salah satu nasihat yang dapat kita temukan dalam kitab Korintus adalah:

1 Korintus 16:13 (TB) Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!

Firman di atas menasehatkan kepada kita untuk berjaga-jaga, yaitu tetap waspada dalam segala situasi, berdiri dengan teguh dalam iman, yang artinya setia dan mengambil respon benar sesuai Kebenaran Firman dalam segala situasi agar kita bisa tetap ada di jalan Kebenaran.


Ayat tersebut kemudian dilanjutkan dengan nasihat agar bersikap sebagai laki-laki, dan tetap kuat. Lho kan tidak semua kita adalah laki-laki? Bagaimana maksudnya? Dan apa hubungannya bersikap sebagai laki-laki dengan berjaga-jaga dan berdiri teguh dalam iman?


Laki-laki yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus disini adalah pria yang dewasa dengan segala tanggung jawabnya. Sikap seorang laki-laki sejati bukanlah seperti karakter pangeran di negeri dongeng dalam cerita-cerita fiksi seperti buatan Disney, atau seperti tokoh utama pria dalam drama-drama romantis korea ataupun seperti jagoan dalam film-film laga.


Kita dapat menganalogikan bersikap sebagai laki-laki dengan melihat kepada kehidupan Tuhan Yesus. Dia adalah gambaran laki-laki sejati, yaitu seseorang yang memiliki karakter kuat menghadapi berbagai tantangan kehidupan, pribadi yang tidak mudah diprovokasi keluar dari Firman oleh keadaan apa pun, selalu tenang, penuh hikmat, penuh belas kasih, setia, santun, sabar, tegas, tidak mudah marah, adil, cinta Tuhan, fokus, mengutamakan kehendak Bapa lebih dari kehendak pribadi, bahkan sampai berkorban nyawa untuk menebus umat manusia sehingga terlepas dari kuk dosa, dan masih banyak lagi teladan yang dapat kita temukan dalam pribadiNya.


Nasehat ini sesungguhnya mengajak kita semua untuk bisa belajar dan meneladani Tuhan Yesus dalam hidup kita di bumi ini, karena sekalipun Tuhan Yesus adalah 100% manusia daging saat ada di dunia, namun dalam hidupnya Tuhan Yesus tidak pernah mengijinkan keinginan daging berkuasa dalam dirinya.

Ini jugalah yang artinya berjaga-jaga dan berdiri teguh dalam iman, keduanya adalah bagian dari bersikap sebagai laki-laki dewasa dan tetap kuat.


Dapat kita lihat, sebelum memulai pelayanan, Tuhan Yesus berpuasa 40 hari di padang gurun dengan tujuan mematikan seluruh kedagingannya dan mengijinkan Bapa-Nya berkuasa penuh atas hidup-Nya. Setiap selesai melayani, Tuhan Yesus juga selalu menyingkir naik ke bukit atau tempat sunyi untuk kembali mengijinkan Bapa-Nya memenuhi hidup-Nya. Ia memiliki suatu respon yang tidak mengijinkan pengaruh luar masuk mempengaruhi apa yang ada di dalam, namun memilih untuk tetap terkoneksi dengan Roh Kudus untuk memberikan arahan tunggal dalam setiap keadaan, seperti seorang prajurit yang taat pada komandannya, dan laki-laki dewasa juga adalah sebuah syarat awal untuk menjadi seorang prajurit


Hal tersebut bukan hal mudah jika kita tidak memiliki komitmen dan konsistensi untuk menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan. Ketika kita sungguh-sungguh berusaha maka Tuhan sendiri yang akan memberikan kemampuan untuk kita seperti ayat Firman berikut :


Matius 7-8(TB) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Jangan salah kaprah saudara, banyak orang menggunakan ayat tersebut untuk meminta hal-hal yang memuaskan kedagingan seperti kekayaan, jodoh, kesuksesan, keberhasilan dan banyak lagi. Tetapi ayat tersebut sesungguhnya sedang berbicara tentang Roh Kudus. Ketika kita meminta untuk Roh Kudus masuk dan memegang kendali penuh atas kita, maka Tuhan akan dengan senang hati memberikan hikmat, tuntunan, arahan, nasehat dan banyak lagi.

Raja Salomo tidak meminta kekayaan, atau popularitas tapi meminta hikmat dari Tuhan dan itulah sebabnya Raja Salomo menjadi satu-satunya raja Israel yang paling kaya dan disegani banyak orang. Seorang laki-laki sejati yang dewasa tidak akan pernah egois dengan memaksakan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhannya sebagai sesuatu hal utama yang selalu harus dipenuhi dan dituruti melainkan mengambil sikap yang tetap tenang, mau mengalah dan berhati-hati dalam mengambil keputusan, serta tidak kompromi pada kejahatan.


Ketika kita mengerti bahwa Tuhan lebih berharga dari segala yang dunia tawarkan maka kita akan mendapatkan Sumber dari segala kelimpahan. Jadi janganlah kita salah memilih dan mengambil keputusan walaupun ada banyak tantangan dalam hidup. Sebagai contoh : hanya karena tekanan ekonomi, maka seseorang dengan mudah melakukan transaksi ilegal atau berpindah keyakinan dengan melakukan hal-hal klenik untuk memperkaya diri. Ada juga orang yang karena takut tidak mendapatkan pasangan sampai harus memilih pasangan yang tidak seiman dengan alasan sudah menemukan kecocokan atau cinta tanpa memegang Kebenaran Firman untuk berdiri teguh dalam iman.


Saudara, ingatlah selalu bahwa Tuhan sudah menebus kita dan memanggil kita menjadi umat pilihan-Nya dengan harga yang sangat mahal. Bahkan sebagai umat Tuhan, sedari kita kecil atau saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hidup, kita selalu diperkenalkan bahwa Tuhan Yesus adalah Pribadi yang sangat baik. Tapi bagaimana dengan kita sebagai umat-Nya? Adakah kita mau meneladani Kebaikan-Nya yang dengan rela berkorban nyawa untuk menebus umat manusia sehingga terlepas dari kuk dosa? Adakah kita mau berkorban melepaskan segala keinginan kita demi Kebenaran-Nya?


Janganlah hanya karena hal-hal soal kehidupan kita melepaskan iman keselamatan kita dan berpindah kepada iman yang lain. Mari kita berjaga-jaga dan berwaspada, jangan hanya karena kesenangan sesaat kita kehilangan janji untuk masuk dalam kekekalan yang Tuhan telah janjikan. Mari kita bersikap sebagai laki-laki dan tetap kuat. Tuhan Yesus memberkati.


 

----

Daftar untuk menerima email warta

Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati!

  • Youtube
  • Facebook
  • Instagram
  • Whatsapp

© 2023 by Tabernacle of Prayer and Sacrifice Powered and secured by Wix

bottom of page