Kasih Tidak Membenci
- suzythio
- 27 Mar
- 2 menit membaca
Diperbarui: 28 Mar

Seperti Firman berkata :
1 Yohanes 4:20-21(TB) “Jikalau seseorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia juga mengasihi saudaranya.”
Shalom saudara-saudara, sudahkah saudara mengasihi Tuhan Yesus yang adalah Abba Bapa kita, yang sudah lebih dahulu mengasihi kita? Seperti apa menurut saudara mengasihi Tuhan, dalam kehidupan sehari hari?
Dalam kehidupan nyata - pada kenyataannya, kita berhadapan dengan lingkungan yang dipenuhi dengan orang-orang dari berbagai kalangan, ada yang hidupnya berlebihan, ada yang sekedar cukup, bahkan ada yang hidupnya serba kekurangan, sehingga mungkin dalam kesusahannya, ia mencuri, bahkan membohongi, atau menipu kita untuk meminta bantuan. Bagaimana sikap kita menghadapi mereka? Adakah jatuh kasihan dan menolongnya, menghakimi dengan mempersalahkan keadaan/kondisinya, membencinya karena mungkin dengan kehidupannya terus menyusahkan saudara dan tidak memberi faedah buat saudara, atau bahkan menutup pintu untuk bertemu?
Sikap seperti menghakimi, membenci, bahkan menutup pintu terhadap kesusahan orang lain tidaklah boleh kita lakukan saudara, karena kasih itu juga memberi ketika kita melihat orang susah. Justru disaat kita bisa menolong orang yang hidup dalam kesusahan artinya kita sedang melakukannya untuk menyenangkan dan mengasihi Tuhan, dan ketika kita menolong orang yang berbuat salah - dengan meluruskan sesuai Kebenaran Firman, artinya kita berkesempatan untuk membimbingnya supaya tidak berbuat jahat dalam kesusahannya dan bertobat, seperti Firman berkata :
Galatia 6:1-2(TB) Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Mari kita belajar mengasihi saudara kita, yang menurut kita mungkin kurang baik keadaannya atau kurang elok perbuatannya. Dengan menerima kelemahannya bukan untuk menghakimi bahkan membenci, tapi memberi tempat untuk menerima apa adanya kondisinya dengan harapan saudara kita bisa merasakan Kasih Tuhan lewat sikap kita dan bagian kita memberi dukungan, mendoakan, bahkan menasehati serta membimbingnya untuk meninggalkan perbuatannya yang tidak elok tersebut. Seperti kita pun telah menerima kebaikan Tuhan lewat pengorbanan-Nya dikayu salib.
1 Yohanes 4:19(TB) Kita mengasihi, karena Allah lebih dulu mengasihi kita.