Sabar Berarti Percaya
- M3S
- 10 Des 2024
- 2 menit membaca

Yohanes 11:15(TB) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
Saudara tentu pernah mendengar kisah tentang Lazarus yang dibangkitkan dari kematian. Jika saudara membaca secara lengkap kisah tersebut, saudara akan mendapati bahwa Tuhan Yesus dengan sengaja menunda perjalanannya ke rumah Lazarus. Tetapi ternyata hal tersebut dilakukan bukan karena Tuhan Yesus tidak mengasihi mereka, tetapi karena Tuhan Yesus punya maksud tertentu.
Dalam perjalanan hidup kita untuk beriman kepada Tuhan seringkali kita juga harus mengalami hal yang kurang lebih sama dengan Maria, Marta, Lazarus dan murid-murid. Kita seringkali salah mengerti bahwa Tuhan dengan sengaja menunda-nunda pertolongan-Nya untuk kita. Bahkan tidak sedikit dari kita yang seringkali mempersalahkan Tuhan akibat penundaan tersebut.
Tuhan Yesus sengaja menunda datang kepada Lazarus yang sedang sakit karena Ia sabar menanti waktu Bapa. Bapa tahu bahwa ada orang-orang yang setia dan menantikan pertolongan-Nya, namun belum sepenuhnya mengerti akan kuasa Tuhan yang sanggup membangkitkan. Tuhan Yesus juga mengetahui bahwa kesedihan yang menguasai hati mereka membuat Maria dan Marta tidak bisa melihat perkara ajaib yang Tuhan rencanakan, namun ia lagi-lagi tetap sabar untuk turut kehendak Bapa. Sehingga ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian dan bukan sekedar disembuhkan dari sakit, maka hal tersebut menjadi suatu kesaksian yang menyelamatkan lebih banyak jiwa.
Saudara, setiap kisah yang tertulis di dalam Alkitab adalah gambaran nyata respon umat Tuhan, sehingga setiap hal bisa kita jadikan panduan untuk kita belajar menjadi lebih baik. Dalam kisah Lazarus kita dapat menemukan bahwa, buah kesabaran memiliki faedah yang sangat besar. Karena dengan bersabar kita akan dapat melihat kuasa dan kekuatan Tuhan yang lebih besar daripada apa yang kita pernah mengerti. Kita juga dapat belajar memiliki kesabaran seperti Yesus, yang tetap tenang dan percaya walau Ia dihadapkan dengan orang-orang yang sedang emosi, karena ketika kita percaya kepada Tuhan dan mengijinkan Tuhan tinggal dan berdaulat atas kita, maka kita akan sabar menanti jawaban Tuhan sesuai dengan waktu-Nya
Mari kita belajar untuk bisa menghasilkan buah kesabaran dengan menanggalkan segala perasaan dan pikiran-pikiran yang tidak membawa kebenaran Surgawi ke dalam hidup kita maupun yang tidak memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati!