top of page

Sabar Dalam Proses

Galatia 5:22-23(TB) “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Setiap orang yang mengikut Yesus, pribadi lepas pribadi, pasti akan melalui proses demi proses supaya dapat menghasilkan buah-buah Roh, bahkan Firman berkata carang yang tidak berbuah akan dipotong dan dicampakan ke dalam api kekal, artinya tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga.


Namun dalam prakteknya, saudara dan saya pasti memiliki pengalaman dan penderitaan yang berbeda-beda, karena bicara tentang menghasilkan buah Roh artinya juga menanggalkan hidup lama kita, segala kebiasaan buruk kita, kebiasaan kita, kesukaan kita, kesenangan kita, semua hal yang tidak sesuai dengan Kehendak-Nya dikikis habis. Dan yang namanya dikikis habis itu saudara, tentunya akan banyak yang harus dikorbankan, dibuang, dikerat. Sakit ya saudara, itu makanya kadang kita berontak, karena apa yang mungkin menurut kita baik harus dilepas karena sesungguhnya itu bertentangan dengan apa yang Tuhan mau.


Salah satunya adalah contoh dalam proses buah kesabaran, mungkin kita orang yang selalu pengennya cepat, pengennya instan, pengennya langsung jadi, tapi kalau saudara perhatikan orang yang membangun rumah tentu harus pertama-tama menyiapkan anggarannya, setelah itu perencanaannya, denah tata ruang, instalasi, finishing, dekorasi, mengisi perabotan, sampai dengan ia bisa menikmati rumah itu membutuhkan proses dan waktu yang sangat-sangat membutuhkan ketelatenan. Karena jika terjadi salah pengerjaan hanya karena ingin cepat, bisa-bisa mengakibatkan waktu pembangunan malah menjadi semakin mulur, bahkan bukan hanya waktu, tetapi biaya yang dikeluarkan juga semakin membengkak karena timbul masalah yang diakibatkan oleh kurang teliti. Artinya harga yang dibayar akan semakin besar juga saudara.



Nah demikian juga hidup kita sebagai bait Roh Kudus, harus melalui proses panjang supaya menjadi rumah kediaman-Nya yang Kudus dan menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan. Jadi ketika harus mengikis sifat yang serba ingin cepat dan serba instan, maka segala ego, amarah, kesal, keluhan, gerutu harus dibuang habis sampai yang namanya kesabaran itu tumbuh. Sehingga ketika ingin marah, diubahkan jadi tersenyum, ketika kesal, diubahkan menjadi mengucap syukur, ketika mau menggerutu, maka diubahkan menjadi bermazmur, ketika dijahati, diubahkan menjadi tidak membalas. Ini semua tentu tidak terjadi begitu saja, tetapi dibutuhkan waktu, pengorbanan, dan bayar harga, tetapi kalau kita mau taat saja untuk melalui proses demi proses dengan setia dan berpegang pada kebenaran, saya percaya buah kesabaran akan otomatis menjadi gaya hidup kita. Tetapi ketika kita melawan proses yang kita alami, kita akan terus berputar-putar disitu dan tidak akan menghasilkan apa-apa, malahan kita akan menjadi lelah dan mungkin putus asa.


Jadi mari kita tetap bersukacita sekalipun ketika proses demi proses terjadi dalam hidup kita, dan orang-orang disekitar kita menjengkelkan: mungkin anak kita bandel, mari arahkan dengan benar dan sabar. Mungkin suami kita marah-marah karena lelah habis bekerja, janganlah kita membalas tetapi jadilah pendengar yang sabar, mungkin teman bisnis kita berkhianat, ampuni dan doakan. Amin ketika kita hadapi semua keadaan sebagai bagian dari proses hidup kita, maka kita akan lebih sabar dan semakin sabar. Dan kita akan mengerti kesabaran yang sesuai dengan kehendak Tuhan itu yang seperti apa, dan biarlah itu semua untuk memuliakan Tuhan yang telah begitu sabar terhadap kita, haleluyaaa…….Tuhan Yesus memberkati.

----

Daftar untuk menerima email warta

Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati!

  • Youtube
  • Facebook
  • Instagram
  • Whatsapp

© 2023 by Tabernacle of Prayer and Sacrifice Powered and secured by Wix

bottom of page