Tawar Hati
- SB
- 10 Sep 2024
- 2 menit membaca

Siapa diantara kita yang tidak pernah mengalami masa kesesakan atau masa sulit atau masa sukar dalam hidupnya? Saya rasa setiap dari kita pasti pernah mengalaminya atau mungkin di saat sedang membaca renungan ini, saudara sedang berada dalam masa-masa ini.
Apakah kesulitan itu adalah suatu hal yang perlu ditakuti?
Sebagai anak-anak Tuhan kita seharusnya tidak perlu takut dalam menghadapi masa kesukaran dalam hidup kita, sebaliknya kita harus menghadapinya, karena kita tahu bahwa setiap masa dalam hidup kita berada dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan asal kita berjalan Bersama DIA.
Lalu mengapa ketika kita diijinkan Tuhan berada didalam kesesakan kita kadang menjadi orang yang tidak mengalami kemenangan ?
Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Amsal mengingatkan kepada kita bahwa di dalam kesesakan kita jangan menjadi orang yang tawar hati. Tetapi apa sih yang dimaksud dengan tawar hati?
Tawar hati bisa berarti:
Melemah,
Gagal,
Sendirian,
Ceroboh,
Berhenti,
Abai,
Malas,
(seperti)Terjatuh,
(seperti)Tenggelam,
Kehilangan semangat,
Kurang antusias,
Cenderung pasif,
Tidak peduli dengan situasi yang dihadapi,
Kecut,
Patah hati,
Cemas,
Putus asa,
Ketakutan,
dan bisa berarti Hancur.
Dari definisi tawar hati ini kita bisa dengan lebih jelas mengerti bahwa tawar hati bukan hanya sekedar tidak adanya rasa seperti teh botol tawar, tetapi memiliki arti yang luas, dan jika itu ada di dalam diri kita maka besar kemungkinan kita akan mengalami kekalahan di masa kesesakan.
Ketika dua belas pengintai yang ditugaskan oleh Musa untuk mengintai tanah Kanaan, sepuluh orang memberikan informasi tentang apa yang mereka lihat disana, baik keadaan tentang kelimpahan susu dan madunya dan juga tentang orang-orang yang berdiam disana, dan informasi yang diberikan tidaklah salah, hanya RESPON merekalah yang membuat HATI Bangsa Israel menjadi tawar , berbeda dengan Kaleb dan Yosua, kedua orang ini melihat hal dan fakta yang sama tetapi RESPON mereka berbeda, mereka menyampaikan dengan cara pandang yang berbeda. Dan inilah yang menentukan masa depan mereka: Bangsa Israel harus memasuki masa padang gurun untuk kembali dimurnikan sampai terjadi pergantian generasi, barulah mereka bisa menduduki tanah Kanaan, tetapi Kaleb dan Yosua dapat bertahan dan masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan, dan bahkan dengan perkasa mengalami kemenangan demi kemenangan.
Inilah yang akan membedakan anak-anak Tuhan dengan anak-anak dunia ketika Tuhan ijinkan kita mengalami masa kesesakan, apakah kita akan tetap teguh setia berpegang pada Firman-Nya dan janji-Nya, atau memilih ikut kata dunia? Apakah kita akan memilih tenang dan berdoa atau mencari hiburan sepanjang hari di media sosial? Apakah kita akan memilih bertahan dengan setia mengandalkan Tuhan atau meninggalkan gereja dan ibadah kita?
RESPON dan cara pandang kita dalam menghadapi kesesakan harus berbeda dengan orang dunia. Jika kita sungguh percaya bahwa Tuhan memegang kendali hidup kita maka kita tidak perlu takut, karena di dalam kesesakan Tuhan justru akan membawa kita lebih tinggi lagi, bertumbuh naik ke ukuran iman yang lebih besar lagi, dan menghasilkan buah-buah Roh.
Yesaya 35:3-4 Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
Tuhan Yesus memberkati!